WahanaNews.co, Jakarta - Dalam dunia pendidikan tinggi yang terus berkembang, Program Doktor Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia (UI) muncul sebagai inovasi yang menawarkan pendekatan lintasdisipliner.
Program ini, yang ditawarkan oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI, merupakan satu-satunya program doktor di antara sembilan program magister yang tersedia di sekolah tersebut.
Baca Juga:
Universitas Indonesia Juara Kompetisi Essay dalam Ajang Pertamina Goes To Campus 2024
Menurut alumni Program Doktor by research Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia, Dr. Raden Edi Sewandono, pendekatan lintasdisipliner yang diterapkan dalam program ini menawarkan solusi yang tepat untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks dan dinamis.
Pendekatan lintasdisipliner, yang telah lama diterapkan di negara-negara maju, jarang ditemukan di Indonesia. Sistem pendidikan di Indonesia masih cenderung mempertahankan linearitas keahlian, di mana mahasiswa fokus pada satu disiplin ilmu yang spesifik.
Namun, masalah global yang dihadapi saat ini, seperti perang proxy, pandemi, keamanan siber, hingga perdamaian kawasan, tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan keilmuan yang sempit.
Baca Juga:
Menteri Bahlil Soal Moratorium Gelar Doktor: Yang Saya Tau Bukan Ditangguhkan
Solusi yang efektif haruslah menyeluruh, mempertimbangkan berbagai dimensi, dan menggabungkan perspektif dari berbagai disiplin ilmu.
"Inilah yang menjadi keunggulan Program Doktor Kajian Stratejik dan Global di UI. Program ini dirancang untuk melatih mahasiswa dalam menghadapi masalah-masalah global melalui sudut pandang yang komprehensif dan lintas disiplin," kata alumni Program Doktor Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia, Dr. Raden Edi Sewandono.
Dr. Raden Edi Sewandono juga menjelaskan kalau filosofi yang digunakan dalam program ini bisa diibaratkan sebagai sungai besar, di mana studi doktor menjadi muara dari berbagai cabang ilmu yang mengalir dari hulu.