Sang ayah, Sutisna, mengaku terharu setelah mendengar kabar bahwa anaknya bisa menempuh pendidikan selama satu semester di kampus luar negeri melalui program IISMA.
Bagi Sutisna, mewujudkan pendidikan sang anak adalah kebahagiaan tersendiri baginya sebagai orang tua.
Baca Juga:
Bupati Nias Barat Bakal Terapkan Digitalisasi Layanan di Sektor Kesehatan dan Pendidikan
"Campur aduk rasanya, senang, haru, khawatir, karena harus jauh dari Indonesia. Tapi saya bangga kepada Bagus karena telah memberikan terbaik untuk kami," ungkap Sutisna.
Sutisna selalu memprioritaskan urusan pendidikan Bagus agar bisa mendapatkan pendidikan dengan layak. Ia berusaha agar anaknya tidak sampai putus sekolah karena masalah keterbatasan biaya.
"Saya tidak ingin anak ini seperti saya, yang tidak lanjut kuliah karena biaya. Alhamdulillah Bagus mendapatkan rezekinya di situ, dari biaya kuliah, sampai nanti akan berangkat ke luar negeri," ucap Sutisna.
Baca Juga:
Rapor Merah Pendidikan: 78 Persen Sekolah dan 96 Persen Kampus Toleransi Budaya Menyontek
Oleh karena itu, ia selalu mendukung dan memberikan semangat kepada Bagus selama masa perkuliahannya.
Semangat untuk menciptakan permainan pun merupakan hasil dukungan dari sang ayah, di mana Sutisna sering mengajarkan beberapa permainan sulit kepada Bagus.
"Saya senang bermain playstation, dan Bagus pun menyukainya. Bersyukurnya permainan ini juga yang memberikan Bagus banyak beasiswa" kata Sutisna.