WahanaNews.co, Jakarta - Dalam menghadapi tantangan era digital, Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI terus mendorong mahasiswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi. Salah satu upayanya adalah melalui kuliah umum bertajuk "Tantangan Teknologi dan Digitalisasi dalam Perspektif Multidisiplin Ilmu Komunikasi, Pariwisata, dan Logistik".
Kuliah umum ini diadakan secara hybrid pada Rabu, 11 Desember 2024. Acara berlangsung di Aula 2201 Kampus Pusat Institut STIAMI Jakarta dan juga diikuti secara daring melalui Zoom Meeting.
Baca Juga:
Keluarga Natasya Hutagalung Minta Pelaku Disiram Air Keras atau Penjara Seumur Hidup
Rektor Institut STIAMI, Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam menjawab tantangan digitalisasi.
"Di era modern ini, penggunaan teknologi sudah tidak bisa dihindari. Jangan jadikan teknologi sebagai penghalang, namun manfaatkan teknologi dan digitalisasi untuk kemajuan peradaban," kata Prof. Sylviana Murni.
Salah satu wujud nyata dari kolaborasi ini adalah penandatanganan kerja sama Tri Dharma Perguruan Tinggi antara Institut STIAMI dengan PT. Logika Komunika Bersama. Kerja sama ini diharapkan menjadi pijakan strategis dalam mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat berbasis teknologi.
Baca Juga:
Mudik Gratis Sumut: Kado Natal & Tahun Baru untuk Mahasiswa & Difabel
Kuliah umum ini menghadirkan tiga narasumber dengan latar belakang yang beragam, mencerminkan pendekatan multidisiplin dalam menghadapi transformasi digital.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Logika Komunika Bersama, Widi Wahyu Widodo, membahas pentingnya komunikasi digital yang efektif dalam ekosistem teknologi modern. Ia menekankan bahwa komunikasi yang adaptif adalah kunci keberhasilan dalam organisasi yang ingin tetap relevan di era digital.
"Mahasiswa masa kini harus dapat memanfaatkan teknologi dan digitalisasi, bukan hanya untuk kepentingan pengembangan pengetahuan semata, tapi juga untuk meningkatkan personal branding," kata Widi Wahyu Widodo.