Orang tua yang menolak perannya dalam mengasuh anak, biasanya menghindar, menjauh, dan mungkin menghabiskan waktu sendirian atau tidak ingin diganggu dengan pengasuhan.
Orang tua dengan tingkat kedewasaan yang kurang ini, tampaknya dibesarkan dengan pola yang serupa. Mereka dibesarkan untuk menjaga diri mereka sendiri sehingga tidak menjalani pola komunikasi asertif dan seringkali menjadi penuntut serta berkomunikasi secara kasar.
Baca Juga:
Prioritaskan Kualitas Tidur, Salah Satu dari 5 Kebiasaan Orang yang Sukses di Usia Tua
Anak-anak yang dibesarkan tidak dekat secara emosional dengan orang tua, mungkin menjadi orang dewasa yang memiliki empati terbatas.
Mereka juga lebih meremehkan, menghindari, bahkan sulit mempertahankan hubungan yang dilandasi aspek emosional.
4. Orang tua yang pasif
Baca Juga:
Orang Tua Wajib Tahu, Tips Cara Mendidik Anak di Era Digital
Orang tua yang pasif kerap lalai melibatkan aspek emosional. Mereka juga menghindari konfrontasi dan mungkin tidak mudah bergaul. Banyak orang tua yang pasif tidak memiliki batasan sehat dan konsisten.
Bahkan mereka tak bisa menjadi teman anak-anaknya. Mereka mungkin mengabaikan kebutuhan emosional anak mereka karena terlalu berlebihan untuk mereka tangani.
Dibesarkan oleh orang tua yang pasif secara emosional dan fisik menyebabkan risiko kecemasan dan depresi.