"Poinnya, optimalisasi," imbuhnya.
Pada tahun 2022, daya tampung PPDB SMA/K di Jateng adalah 217.781 kursi, dengan rincian 116.102 kursi untuk SMA negeri dan 101.679 kursi untuk SMK negeri. Tahun 2023 kuota ditambah menjadi 225.701 kursi dengan rincian 122.222 kursi untuk SMA negeri dan 103.479 kursi untuk SMK negeri.
Baca Juga:
Prabowo Subianto: Kerja Sama dalam Pemerintahan Pasca Pilpres 2024
Menurut Ganjar, penambahan jumlah kursi tentu berdampak pada penyediaan anggaran BOP Pendidikan. Namun, antisipasi sudah disiapkan.
"Kondisi demikian (penambahan kursi) akan diformulasikan dengan anggaran yang telah dialokasikan untuk fungsi pendidikan," jelasnya.
Penambahan kuota PPDB SMAN/SMKN tersebut adalah wujud komitmen Ganjar dalam pemerataan akses pendidikan di Jawa Tengah. Selain itu juga untuk penanggulangan kemiskinan melalui jalur prioritas pendidikan.
Baca Juga:
Ganjar Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Itu Kritikus
Menanggapi hal itu, Rektor Universitas PGRI Semarang Sri Suciati mengapresiasi langkah Gubernur Ganjar Pranowo dengan menambah kuota kursi pada PPDB tahun ini. Menurutnya ini upaya yang baik untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak di Jateng.
“Saya kira diniatkan agar akses pendidikan bagi anak usia SMA/SMK semakin luas,” jelas Pakar Pendidikan Indonesia ini.
Suci mengatakan, penambahan kuota sebanyak 7.920 kursi ini merupakan niat yang baik. Hal ini agar anak-anak di Jawa Tengah punya lebih banyak kesempatan untuk mengenyam pendidikan di sekolah negeri.