"Esequiba sudah menjadi wilayah Venezuela sejak sebelum kemerdekaan dan akan tetap menjadi wilayah Venezuela di masa depan," lugas Azuaje.
Untuk itu, referendum yang akan digelar pada 3 Desember 2023 hendak menanyakan kepada rakyat Venezuela, antara lain, apakah mereka setuju dengan posisi Caracas menolak yurisdiksi ICJ atas wilayah Esequiba dan menyetujui rencana untuk menggabungkan wilayah tersebut ke wilayah Venezuela dengan membentuk sebuah negara bagian bernama Guayana Esequiba.
Baca Juga:
Akreditasi Unggul, FKG Universitas Moestopo Telah Hasilkan 4.721 Dokter Gigi
"Perspektif Venezuela menekankan kedaulatan dan nasionalisme dalam klaim atas Esequiba. Wilayah ini dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari tanah air Venezuela, dan terkait erat dengan identitas nasional dan nilai-nilai kebangsaan," jelas Azuaje.
Sementara itu Rektor Moestopo, Prof. Dr. Budiharjo, mengatakan bila sengketa Esequiba melibatkan berbagai aspek, termasuk sejarah, identitas nasional, dan sumber daya alam.
"Universitas Moestopo mendorong semua pihak untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan agar masyarakat yang tinggal di wilayah Esequiba segera mendapat kepastian dan mampu mengembangkan diri sesegera mungkin," ujar Prof. Budiharjo.
Baca Juga:
Kejaksaan Agung dan FIKOM Universitas Moestopo Jajaki Kerjasama Strategi Komunikasi Publik
Hal senada diungkapkan oleh Plt. Dekan FISIP Universitas Moestopo, Dr. T. Herry Rachmatsyah, Pada kesempatan tersebut, Herry Rachmatsyah mengatakan jika sengketa perbatasan antar negara merupakan suatu ancaman yang konstan bagi keamanan dan perdamaian bukan hanya secara nasional tetapi juga meliputi keamanan dan perdamaian internasional.
"Perbatasan internasional juga merupakan faktor penting dalam upaya menjaga kepentingan nasional. Oleh karena itu, saya selaku Dekan FISIP Universitas Moestopo menyambut dengan baik kegiatan Seminar pada hari ini. Saya berharap seminar dengan tema 'Sengketa Perbatasan antara Venezuela dan Guyana', dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berdiskusi dan berinteraksi langsung bersama Duta Besar Venezuela untuk Indonesia," pungkas Herry Rachmatsyah.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.