“Selama ini PTS masih belum banyak yang bisa melakukan internasionalisasi, padahal saat ini hal tersebut sudah seharusnya dilakukan. Dalam hal ini LLDIKTI V memiliki program untuk bisa mendorong PTS di wilayah Yogyakarta untuk bisa bekerjasama dengan universitas di luar negeri, termasuk di Australia. Oleh karena itu, LLDIKTI V berharap Atdikbud Canberra bisa melakukan pendampingan bagi PTS yang ingin melakukan internasionalisasi,” ungkap Aris.
Merespons hal tersebut, Atdikbud Canberra, Mukhamad Najib menyatakan kesiapannya untuk membantu dan memfasilitasi PTS di Indonesia untuk “Go International”.
Baca Juga:
Program Beasiswa Kuliah Anak Transmigran dari Kemendes PDTT
Menurut Atdikbud Najib, salah satu tugas penting Atdikbud adalah meningkatkan kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Australia.
Dalam hal ini, Atdikbud tidak membeda-bedakan universitas negeri maupun swasta, semua mendapat kesempatan yang sama untuk bisa berhubungan dan bekerjasama dengan universitas di Australia.
“Tentu kami dengan senang hati akan memfasilitasi PTS di Indonesia yang sudah siap ‘Go International’ untuk bisa terhubung dengan universitas di Australia. Di tengah globalisasi yang tidak mungkin dihindari, kami berpandangan semua universitas di Indonesia, baik negeri maupun swasta, perlu memiliki kerjasama internasional agar mereka sama-sama dapat meningkatkan kualitasnya, dan kami siap untuk membantu,” jelas Najib dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (31/05/2023).
Baca Juga:
PTS Keluhkan Penurunan Jumlah Mahasiswa Baru
Atdikbud Najib juga menyadari variasi PTS di Indonesia sangatlah besar. Ada yang memang sudah sangat maju sehingga sudah mampu membangun jaringan internasional sendiri.
Namun, ada juga yang masih sangat awam, belum tahu bagaimana caranya bisa bekerjasama dengan universitas di luar negeri.
Karena itu, Atdikbud siap melakukan pendampingan bagi PTS yang serius ingin mengembangkan kerjasama internasional.