WahanaNews.co | Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulawesi Tengah mengharapkan agar kuota Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah ditambah.
Pasalnya, antusiasme mahasiswa yang masuk ke kampus tersebut sangat besar.
Baca Juga:
Pendaftaran KIP-Kuliah untuk Jalur Mandiri Resmi Dibuka, Simak Infonya!
Karena keterbatasan kuota KIP Kuliah, kampus tak bisa menerima banyak mahasiswa.
Wakil Rektor IV Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Tadulako, Sagaf, menyebut banyak anak-anak membutuhkan bantuan untuk kuliah. Terlebih, mereka yang tinggal di sekitar Palu.
"Kami di sini banyak miskin karena kena gempa kemarin-kemarin itu. Banyak sekali miskin, yang diterima (KIP-K) 1.000, kami punya data 3.000 yang antre KIP. Banyak makanya kasian juga. Kalau ada pilihan tambahan kami tidak susah tinggal masuk lagi," ujar Sagaf saat berbincang di Universita Tadulako, belum lama ini.
Tahun ini, Untad mendapat kuota KIP-Kuliah sebanyak 700.
Belakangan ditambah mencapai 1.600. Namun, peminatnya lebih banyak lagi sampai 1.800.
Berdasarkan kebijakan pemerintah, terdapat dua bantuan yang diberikan kepada mahasiswa lewat KIP-Kuliah, yakni Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan biaya hidup serta bantuan berupa UKT saja.
Baca Juga:
KIP, Ujud Nyata Janji Jokowi Dongkrak Pendidikan Masyarakat
Sagaf mengungkapkan tahun ini kuota penerima bantuan UKT dan biaya hidup dikurangi, sementara itu penerima bantuan UKT saja ditambah.
Dia menyebut verifikasi validasi penerima KIP-Kuliah di Untad sangat ketat. Pihaknya menurunkan tim khusus untuk memastikan penerima benar-benar siswa yang membutuhkan.
Sagaf menuturkan pihaknya juga memutar otak membantu mereka yang berhak dapat bantuan pendidikan namun terkendala kuota KIP-Kuliah.
Untad menggunakan data yang masuk dalam pendaftaran KIP-Kuliah untuk membantu mereka.
"Ada keputusan rektor, ada yang bisa dijadikan pemotongan UKT kalau dia memohon dan valid datanya ada juga bantuan penyelesaian studi tapi mencover langsung beasiswa bagi data (calon mahasiswa) yang belum tertampung," ungkap Sagaf.
Untad juga menyediakan beragam beasiswa yang bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun pihak swasta. Ini untuk menampung anak-anak berprestasi namun tidak mampu kuliah karena keterbatasan ekonomi.
"Kalau ada jatah beasiswa bisa dioper ke sini," tutup Sagaf.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.