2. Cocopeat
Media tanam lainnya yang biasanya digunakan budidaya tanaman hidroponik yaitu cocopeat. Di luar negeri cocopeat dikenal dengan sebutan coir pith, coir fibre pith, coir dust, dan coir.
Media ini terbuat dari sabut kelapa diolah menjadi serbuk. Bentuknya mirip dengan serbauk kayu hasil gergaji namun lebih lembut.
Baca Juga:
Cheri Bayuni Budjang Dukung Penuh KWT Mandiri di Kabupaten HST
Cocopeat banyak digunakan dalam sistem hidroponik karena memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi dan pH yang stabil ( 5 – 6,8). Media ini umumnya digunakan bersama arang sekam dengan perbandingan 50 : 50.
Pencampuran tersebut bertujuan untuk meningkatkan oksigen. Unsur kimia tersebut berpengaruh terhadap tingkat aerasi dan mempengaruhi pertumbuhan akar.
3. Batang pakis
Media tanaman hidroponik selanjutnya yang biasa digunakan yaitu batang pakis. Media tanam organik ini umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu batang pakis hitam dan doklat. Batang pakis yang berwarna hitam lebih sering digunakan sebagai media tanam.
Baca Juga:
Tanam 5 Pohon Ganja, Pesulap IAS di Tangkap
Jenis batang pakis tersebut berasal dari taanaman pakis tua. kemudian dipotong menjadi bagian yang lebih kecil. Cacahan batang pakis inilah yang biasanya dijual belikan. Media tanam ini biasanya digunakan untuk menanam anggrek.
Beberapa keunggulan dari media ini antara lain:
Mudah mengikat air.
Aerasi dan drainase baik.
Tekstur lunak sehingga mudah ditembus akar.
Media tanam dari batang pakis juga biasanya digunakan bersama arang sekam atau cocopeat untuk meningkatkan daya serap air. Hal tersebut diketahui bisa membantu tanaman hidroponik tumbuh dengan baik.