4. Rockwool
Rockwool merupakan mineral fiber atau wool sering digunakan untuk budidaya tanaman hidroponik. Media ini berasal dari batu (batu kapur, basalt, atau batu bara), kaca, atau keramik yang dilelehkan dengan suhu tinggi. Hasil lelehan kemudian dipintal membentuk serat seperti gula kapas.
Setelah dingin, serat ini dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dan digunakan untuk berbagai keperluan. Media tanam rockwool memiliki beberapa keunggulan seperti berikut.
Baca Juga:
Cheri Bayuni Budjang Dukung Penuh KWT Mandiri di Kabupaten HST
Bisa menahan air dan udara untuk pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi.
Terbuat dari serat alami yang berguna untuk menjaga batang dan akar tetap tegak dan stabil.
Ramah lingkungan.
Terbebas dari patogen penyebab penyakit tanaman.
Bisa menampung air 14 kali dari kapasitas tampung tanah.
Mengurangi penggunaan disinfektan.
Mengoptimalkan penggunaan pupuk.
Sementara itu rockwool juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
Mempunyai masa jenis ringan.
Bisa terbang terbawa angin.
Memiliki pH yang relatif tinggi untuk beberapa jenis tanaman. Maka dari itu perlu perlakuan khusus.
Selain digunakan untuk media tanam, rockwool juga biasanya digunakan untuk bahan insulasi termal, semprotan kebakaran, dan peredam suara. Dalam budidaya tanaman, rockwool biasanya digunakan untuk menyemai benih.
5. Kapas
Kapas merupakan media tanam hidroponik sederhana. Kapas biasanya digunakan dalam penyemaian benih sebelum pindah tanam.
Baca Juga:
Tanam 5 Pohon Ganja, Pesulap IAS di Tangkap
Media tanam kapas memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi. Sehingga cocok digunakan dalam sistem hidroponik yang membutuhkan penyerapan nutrisi tinggi. Kapas juga merupakan media yang mudah didapat, sehingga akan memudahkan para petani hidroponik.
6. Spons
Media tanaman hidroponik lainnya yaitu spons. Media ini biasanya digunakan juga untuk menyemai tanaman. Beberapa kelebihan yang dimiliki media tanam spons sebagai berikut.
Memiliki kemampuan mengalirkan air nutrisi ke akar karena pori-porinya besar.
Mudah dipindahkan karena sangat ringan.
Mampu menyerap dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak.
Terhindar dari patogen penyebab penyakit tanaman.
Ekonomis.
Tidak perlu pemberat karena setelah tersiram air, bobot spons akan bertambah.
Meskipun demikian spons juga memiliki kekuangan, di antaranya: