WahanaNews, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki ambisi besar untuk menghubungkan berbagai daerah di Pulau Sumatera melalui jalan tol. Rencana ambisius ini mencakup pembangunan sekitar 2.800 kilometer jalan tol dalam proyek Jaringan Tol Trans Sumatera (JTTS). Untuk koridor utamanya saja, Jokowi merinci bahwa akan dibangun jalan tol sepanjang 1.800 kilometer.
Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat mengakselerasi mobilitas barang dan jasa, demi meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia secara signifikan.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
"Di Pulau Sumatera ini akan kita bangun kurang lebih 2.800 km jalan tol, untuk backbone nya sendiri koridor utamanya kurang lebih 1.800 km. Dan kita harapkan dengan pembangunan ini ada kecepatan mobilitas barang dan jasa, sehingga daya saing kita menjadi semakin baik," ungkap Jokowi saat meresmikan jalan tol Indralaya-Prabumulih, Kamis (26/10/2023).
Sejauh ini sudah banyak jalan tol Trans Sumatera yang tersambung. Jokowi bilang manfaatnya pun sudah banyak dirasakan masyarakat.
Menurut cerita yang dia dapatkan secara langsung, banyak masyarakat yang mengaku sangat terbantu dengan jalan tol Trans Sumatera. Misalnya saja untuk berpergian dari Palembang ke Lampung yang tadinya memakan waktu hingga 12 jam, kini cuma butuh 3,5 jam paling lama.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
"Saya contohkan semalam saya temui tokoh masyarakat dan agama, beliau-beliau sampaikan dulu dari Palembang ke Lampung itu memakan waktu 10-12 jam. Sekarang, 3,5 jam sudah bisa. Terjadi kecepatan luar biasa seperti itu," ujar Jokowi.
Progres Tol Trans Sumatera
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) selaku BUMN yang ditugaskan pemerintah membangun JTTS mengatakan telah menyelesaikan dan mengoperasikan jalan tol mencapai 928 kilometer. Targetnya, JTTS tahap I selesai pada Juni 2024 dengan panjang 1.100 kilometer.