WahanaNews.co | Badan Pangan Nasional memastikan harga beras tetap terjangkau masyarakat dengan berbagai intervensi kebijakan dari pemerintah berupa subsidi harga, impor dan bantuan transportasi penyaluran barang meskipun tetap mengalami kenaikan.
"Pak Menteri Perdagangan sudah memerintahkan Bulog untuk melakukan persiapan direct impor. Mulai dari November sebenarnya. Tapi memang ada sedikit kendala, sehingga kemungkinan akan datang di Januari," ujar Kepala Badan Pangan, Arief Prasetyo saat bersama-sama meninjau harga bahan-bahan pokok di supermarket Superindo Pajajaran Kota Bogor, Jumat (23/12/2022).
Baca Juga:
Pemerintah Tetapkan Peraturan HET Beras Medium dan Premium melalui Bapanas
Arief menjabarkan bahwa sebetulnya impor beras telah masuk sebanyak 40 ribu ton dengan harga yang baru, karena di negara asal sudah mulai panen sehingga mengalami penurunan harga.
Dengan begitu, harga di pasar Indonesia bisa turun dari Rp13.000 per kilogram ke Rp12.000 per kilogram hingga Rp11.000 per kilogram.
Akan tetapi, kata Arief, harga beras memang tidak bisa turun seperti sebelumnya di bawah Rp11.000 per kilogram karena nilai tukar rupiah atau kurs rupiah terhadap dolar AS.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, Pemkab Sigi Pantau Stabilitas Harga Beras dan Jagung
Panel Harga NFA mencatat harga beras medium hingga Selasa (6/12) mencapai Rp11.260 per kg atau naik 0,18 persen dari hari sebelumnya.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (6/12/2022) lalu menyebutkan, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah di tengah penguatan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Rupiah ditutup melemah 155 poin atau satu persen ke posisi Rp15.618 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.463 per dolar AS.