WAHANANEWS.CO, Jakarta - Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras yang menjadi andalan pemerintah terus diperkuat, baik dari sisi distribusi maupun cakupan wilayah.
Pelaksanaannya dilakukan oleh Perum Bulog berdasarkan penugasan dari Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA).
Baca Juga:
Mentan Pastikan Stok Pangan Aman Saat El Nino, Indonesia Siap Swasembada
Pada tahun 2025, SPHP beras mengalami perluasan kanal distribusi.
Salah satu terobosan utamanya adalah penyaluran melalui jaringan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), yang merupakan program prioritas nasional dengan jejaring ribuan unit di berbagai daerah.
Langkah ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat hingga pelosok tanah air.
Baca Juga:
Cegah Inflasi dan Jaga Daya Beli, Pemerintah Gulirkan Bantuan Beras untuk 18,2 Juta Penerima
"Tadi Bapak Menko Pangan sampaikan bahwa target percepatan operasional Kopdes Merah Putih di bulan ini sampai 15 ribu. Kalau kelembagaan dan Satgas provinsi, kabupaten sampai kota sudah dekat 100 persen," ujar Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA, I Gusti Ketut Astawa dalam siaran pers, Senin (11/8/2025).
Ketut menegaskan, semakin banyak Kopdes yang beroperasi, semakin luas pula jangkauan program intervensi pangan seperti SPHP beras.
"Nah jika Kopdes semakin banyak, tentu program intervensi pangan pemerintah seperti beras SPHP dapat semakin luas menyasar ke masyarakat. Harapannya fluktuasi harga beras dapat ditekan. Begitu juga inflasi. Jadi kedepannya pemerintah bersama Bulog akan memasifkan program ini, salah satunya melalui jaringan Kopdes Merah Putih," tambahnya.