WahanaNews.co | Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan target investasi yang ditetapkan tahun ini lebih berat dibandingkan tahun lalu.
Pasalnya di tengah ekonomi global yang diprediksi tak stabil, jumlah target investasi justru naik dari Rp1.200 pada 2022 menjadi Rp1.400 triliun untuk tahun ini.
Baca Juga:
Kelulusan S3 Bahlil Lahadalia Ditangguhkan Universitas Indonesia
"Jujur saja, 2023 adalah tahun berat bagi Republik Indonesia," ujar Bahlil di Kementerian Investasi, Selasa (24/2).
Bahli mengatakan Indonesia sebenarnya memiliki secercah harapan di tengah ketidakpastian ekonomi global tahun ini.
Hal ini terlihat dari sejumlah lembaga internasional yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 4,8 persen hingga 5 persen.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
Namun Indonesia mengalami persoalan tahun ini yakni kondisi politik jelang Pemilu 2024.
"Satu hal kita punya persoalan, 2023 itu tahun politik, namanya tahun politik, biar sumpah potong kucing, itu pasti ada perasaan wait and see," ujar Bahlil.
Kendati demikian, Bahlil mengatakan akan menerapkan strategi untuk memenuhi target investasi yang ditetapkan Jokowi sebesar Rp1.400 triliun.
"Pak Jokowi itu memang saya enggak ada lawan, jadi beliau itu selalu optimis yang terukur. Dan bapak presiden itu suka tantangan," ujarnya.
Sementara itu, realisasi investasi mencapai Rp1.207,2 triliun sepanjang 2022. Realisasi itu melebihi target yang ditetapkan Jokowi sebesar Rp1.200 triliun.
Bahlil mengungkapkan realisasi investasi selama periode Januari hingga Desember 2022 naik 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Ini salah satu pertumbuhan investasi yang terbesar dan untuk Indonesia sepanjang sejarah republik ada ini paling besar 34 persen," ujar Bahlil.
Ia merinci realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp552,8 triliun atau 45,8 persen dari total investasi sepanjang 2022.
Angka tersebut naik 23,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selanjutnya, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp654,4 triliun atau 54,2 persen dari total investasi 2022. Realisasi tersebut naik 44,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara wilayah, luar pulau Jawa masih mendominasi investasi yang masuk sepanjang tahun lalu. Porsinya mencapai 52,7 persen atau setara Rp636,3 triliun.
Sementara itu, investasi di pulau Jawa sebesar Rp570,9 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 47,3 persen dari total investasi 2022. [rgo]