"Kami akan terus memantau ini dengan cermat. Kami juga berkoordinasi erat dengan mitra pembangunan lainnya untuk memaksimalkan dampak dukungan kami bagi masyarakat Sri Lanka," ujar Bank Dunia.
Mengutip Reuters, mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pernah mengatakan bahwa Bank Dunia akan merestrukturisasi 17 proyek yang ada dan lebih banyak bantuan akan menyusul setelah negosiasi dengan Dana Moneter Internasional mengenai pinjaman pembiayaan.
Baca Juga:
3 Faktor Ini Bikin Rupiah Loyo ke Level Rp15.500, Dolar AS Terus Menguat
Sri Lanka diklaim bangkrut karena gagal membayar utang luar negeri (ULN) yang mencapai US$51 miliar atau Rp754,8 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dolar AS).
Kondisi ekonomi Sri Lanka yang semakin memburuk hingga membuat pemerintah memutuskan untuk menutup sekolah dan menghentikan layanan pemerintahan untuk menghemat cadangan bahan bakar yang hampir habis.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.