Ali mengatakan, bahwa sebelumnya ketika awal berdiri, tidak ada bangunan permanen yang menampung sampah-sampah yang dikumpulkan warga.
“Terima kasih atas bantuan PLN, kami jadi bisa punya tempat untuk menampung, memilah dan proses administrasi Bank Sampah Kemuning,” ungkap Ali.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menyalurkan dana Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) ke Bank Sampah Kemuning berupa material pembangunan pos kantor administrasi bank sampah, pelatihan pengelolaan dan pemilahan sampah, dan angkutan operasional sampah.
Penerimaan sampah rata-rata 1.300 kg per bulan dari masyarakat sekitar RW 02 Kelurahan Makasar. Nasabah Bank sampah Kemuning saat ini mencapai 218 orang dengan rata-rata omzet sebesar tujuh juta rupiah per bulan.
General Manager PLN UID Jakarta, Doddy B. Pangaribuan mengapresiasi para nasabah Bank Sampah Kemuning, yang dapat memanfaatkan sampah untuk membayar listrik.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Saya apresiasi nasabah Bank Sampah Kemuning yang sudah menyisihkan penghasilan atas penjualan sampahnya untuk tertib membayar listrik,” kata Doddy.
Apalagi saat ini sudah banyak channel pembayaran listrik yang memudahkan masyarakat membayar listrik sebelum tanggal 20 setiap bulannya.
“Bisa melalui PLN Mobile, marketplace, atau minimarket,” tambah Doddy. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.