WahanaNews.co | Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mengungkapkan proses digitalisasi UMKM menjadi kunci dalam mengakses berbagai layanan platform digital.
Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif KemenkopUKM Tubagus Fiki Chikara Satari mengatakan berdasarkan survei yang telah dilakukan, didapati bahwa success rate UMKM on boarding di e-commerce sangat rendah, yakni hanya 4% dari 1000.
Baca Juga:
Akselerasi Layanan Digital, Kemenpan RB luncurkan Arsitektur SPBE
"Berarti hanya 400 yang berhasil masuk dan kemudian, hanya 40 yang berhasil melakukan transaksi perdana," ujar Fiki dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12/2022).
Menurut dia, angka tersebut sangat kecil dibandingkan dengan potensi digitalisasi bagi pengembangan usaha UMKM.
Laporan e-Conomy Southeast Asia (SEA) dari kolaborasi Google, Temasek and Bain & Company mencatat ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai gross merchandise value (GMV) senilai USD77 pada 2022, dan pada 2025 akan mencapai USD130 miliar dolar.
Baca Juga:
PLN Suskes Perkuat Infrastruktur Listrik dan Berkontribusi pada Keberlanjutan
Di sisi lain, Deputy Secretary General IV & Head of The Personal Data Protection Task Force Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) serta Co-Founder dan CEO VIDA Sati Rasuanto mengatakan, keberadaan layanan penyedia identitas digital yang aman dan nyaman menjadi elemen yang perlu ada dalam mendorong kesuksesan integrasi digital UMKM, terutama di tengah target Pemerintah untuk mencapai 30 juta UMKM go-digital pada 2024.
"Melalui adaptasi penggunaan identitas digital, UMKM mendapatkan peluang yang lebih besar dari sebelumnya. VIDA mendukung inklusi ekonomi digital di Indonesia melalui integrasi UMKM dalam ekosistem digital," kata Sati. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.