WahanaNews.co | Meski sudah ditarik dari peredaran di Taiwan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan bahwa mi instan merek Indomie yang beredar di Indonesia aman dikonsumsi.
Menurut BPOM, kadar etilen oksida (EtO) yang terdapat pada produk Indomie di Taiwan masih jauh di bawah batas normal ketentuan di Indonesia, yakni 0,187 mg per kg atau setara dengan 0,34 ppm.
Baca Juga:
Taiwan Sebut Picu Kanker, YLKI Minta BPOM Audit Produk Indomie
Sebagai informasi, Batas Maksimal Residu (BMR) EtO sesuai aturan di Indonesia adalah sebesar 85 ppm.
Sementara itu, penarikan Indomie di Taiwan terjadi lantaran negara itu tidak mengizinkan kandungan EtO pada pangan.
"Dengan demikian, kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada," tegas BPOM dalam keterangan resminya, Jumat (28/4/2023).
Baca Juga:
4 Keunikan Indonesia yang Sudah Dikenal Dunia, Sudah Tahu?
"Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar," sambungnya.
Perbedaan standar itu dikarenakan belum adanya aturan baku mengenai batas maksimal residu EtO yang dikeluarkan oleh Codex Alimentarius Commission (CAC).
CAC merupakan sebuah organisasi standar pangan internasional di bawah World Health Organization/Food and Agriculture Organization (WHO/FAO).
"Beberapa negara pun masih mengizinkan penggunaan EtO sebagai pestisida," ujar BPOM.
Temuan EtO di Taiwan dan Malaysia
Diberitakan sebelumnya, dua produk Indomie dari Indonesia dan Malaysia yang dijual di Taiwan mengandung zar pemicu kanker atau zat karsinogenik.
Departemen Kesehatan Taipei mengumumkan hal tersebut pada Senin (24/4/2023), saat merilis hasil pemeriksaan mi instan yang tersedia di ibu kota Taipei pada tahun 2023.
melansir Kompas.com, dalam sebuah pernyataan, Departemen Kesehatan Taipei mengatakan telah menemukan sejumlah min instan "Ah Lai White Curry Noodles" dari Malaysia dan "Indomie: Rasa Ayam Spesial" dari Indonesia yang sama-sama mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.
Berdasarkan hasil pengujian, Departemen Kesehatan Taiwan mengungkapkan, etilen oksida terdeteksi pada mi dan paket bumbu di produk mi instan asal Malaysia.
Menyusul Taiwan, Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) juga menarik produk Indomie Rasa Ayam Spesial dan mi instan Ah Lai Penang White Curry pada Rabu (26/4/2023).
Penarikan ini dilakukan setelah terdeteksi adanya etilen oksida.
MOH memerintahkan penarikan sukarela Ah Lai untuk batch yang kedaluwarsa pada 25 Agustus 2023 dari pasar Malaysia.
Mereka juga mengeluarkan arahan untuk menahan dan menguji produk Indomie Rasa Ayam Special dari Indonesia di semua titik masuk negara, serta mendesak produsennya secara sukarela menarik produk dari pasar. [eta]