Kemudian, negara di Sub Sahara Afrika juga akan berpengaruh kepada kondisi negaranya, karena 80 persen pasokan gandum mereka berasal dari Rusia dan Ukraina.
Selain itu, di Timur Tengah dan Afrika Utara diprediksi akan terjadi kenaikan harga komoditas dan berdampak pada sektor pariwisata, di mana kedua wilayah tersebut merupakan tujuan wisata warga Rusia dan Ukraina.
"Jadi, kalau di sana perang tentu saja akan berpengaruh kepada pendapatan di Timur Tengah dan Afrika Utara," tukas Margo.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Sementara itu, dampak bagi negara-negara di Eropa lebih kepada pasokan gas alam yang kemungkinan akan terganggu dan berdampak pada tekanan fiskal di negara-negara tersebut.
Dampak perang Rusia dan Ukraina ke Indonesia, yakni dengan naiknya harga komoditas non migas terutama batu bara dan CPO, maka akan berpengaruh kepada ekspor Indonesia.
"Begitu juga dengan peningkatan harga migas yang akan berpengaruh kepada impor migas kita di Maret 2022. Ke depan, tergantung apakah perang akan berlangsung lama atau cepat ini dampaknya ke Indonesia kepada kenaikan harga-harga internasional," pungkas Margo. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.