WAHANANEWS.CO, Jakarta - Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir, mengungkap sumber modal utama Danantara sebagai lembaga pengelola investasi baru di Indonesia.
Menurutnya, dana awal Danantara berasal dari penyertaan modal negara dalam bentuk aset serta dividen dari perusahaan-perusahaan BUMN.
Baca Juga:
Prabowo Luncurkan Danantara, Wujud Komitmen Pengelolaan Investasi Berkelanjutan
Danantara akan menerima inbreng aset kekayaan negara dari BUMN, sehingga seluruh perusahaan pelat merah nantinya berada di bawah pengelolaan lembaga ini.
Selain itu, dividen tahunan yang dihasilkan oleh BUMN juga akan menjadi sumber dana tambahan bagi Danantara.
"Sumber dana berasal dari setoran modal serta dividen dari badan usaha yang masuk ke Danantara," ujar Pandu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).
Baca Juga:
Rosan Roeslani Ditunjuk Jadi CEO BPI Danantara, Kekayaannya Tembus Rp 864 Miliar
Lebih lanjut, Danantara akan mengalokasikan dananya ke berbagai proyek investasi. Keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut akan menjadi modal baru bagi perusahaan, menciptakan efek bergulir untuk pengelolaan keuangan Danantara.
"Danantara baru mulai beroperasi, dan secara bertahap akan berinvestasi. Nantinya, keuntungan dari investasi akan terus bergulir," jelas Pandu, yang meraih gelar Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business pada 2007.
Selain mengandalkan modal dari aset dan dividen BUMN, Danantara juga terbuka untuk bermitra dengan investor swasta, baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, Pandu menegaskan bahwa Danantara harus tetap menjadi pemimpin dalam proyek-proyek investasinya.
"Kami terbuka untuk joint venture atau kerja sama dengan investor asing, tetapi seperti yang disampaikan Pak Rosan, kita harus memiliki peran utama dalam transaksi investasi yang akan dijalankan," ujarnya.
Ke depan, Danantara akan melakukan ekspansi investasi di berbagai sektor strategis.
Pandu menekankan bahwa tujuan utama investasi ini tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga menjadi agen pertumbuhan ekonomi yang menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Jangan lupa, tugas investasi juga untuk menjadi agen pertumbuhan ekonomi. Kita harus memastikan investasi ini menciptakan lapangan kerja, bukan hanya sekadar mencari keuntungan," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]