WahanaNews.co | Bakal Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, berjanji memprioritaskan pemulihan
kesehatan dan ekonomi kala pandemi Covid-19 jika ia terpilih memimpin
organisasi itu.
"Yang ingin saya sampaikan, program ke depan ialah memulihkan kesehatan dan membangkitkan
ekonomi. Jadi ini saling terkait," ucap
Arsjad Rasjid di Palu, Rabu (19/5/2021) malam lalu.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid Jadi Ketua Dewan Pertimbangan, Anindya Bakrie Pimpin Kadin 2024-2029
Ia menyampaikan sambutan pada halal
bihalal dan dirangkaikan dengan deklarasi Kadin Provinsi Sulteng untuk Arsjad
Rasjid maju sebagai Calon Ketum Kadin Indonesia.
Arsjad Rasjid juga mengemukakan bahwa
Kadin Indonesia ke depan harus inklusif dan kolaboratif.
Inklusif, sebut dia, Kadin harus
menghormati semua pengusaha di daerah maupun di tingkat nasional.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid dan Anindya Bersatu, Kadin Siap Gelar Munas Usai Pelantikan Presiden
Kemudian, kata dia, perlu kolaborasi, yaitu pengusaha yang tergabung di dalam Kadin di daerah dan di
pusat harus bersinergi dengan pemerintah.
"Begitu pula antara
pengusaha dengan pekerja, dan antara pengusaha dengan pemangku kepentingan
lainnya," sebutnya.
Ia menyebut, Kadin
Indonesia harus memberikan deviden atau nilai tambah kepada pemegang sahamnya, yakni Kadin-Kadin yang ada di daerah, dan asosiasi-asosiasi yang
ada di dalamnya.
"Mindset-nya harus jelas. Karena, Kadin
Indonesia kuat berkat adanya Kadin di daerah. Olehnya itu, Kadin tidak boleh dimiliki satu kelompok tertentu saja, melainkan
harus dimiliki oleh kita semua," ungkapnya.
Arsjad Rasjid juga mengemukakan
mengenai empat pilar program ke depan, pertama pemulihan kesehatan dengan
membangun industri kesehatan.
Menurutnya, tanpa pemulihan kesehatan, ekonomi tidak akan maju.
Kedua, penguatan dan peningkatan
ekonomi nasional dan daerah.
Menurut dia, ekonomi nasional akan
meningkat bila ekonomi daerah kuat.
"Jadi, yang
harus kita kuatkan adalah ekonomi daerah," katanya.
Ketiga, kewirausahaan dan kompetensi, yaitu bagaimana Kadin Indonesia harus mampu menciptakan
pengusaha-pengusaha muda dan baru, untuk perbaikan dan peningkatan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat.
Keempat, kata dia, yakni internalisasi
organisasi dan regulasi.
Hal ini untuk perbaikan tata kelola
manajemen organisasi.
"Di sisi ini, Kadin selain
melihat keluar, juga harus melihat ke dalam," ujarnya. [dhn]