Stroberi diperbanyak dengan biji dan benih vegetatif (anakan, stolon atau akar sulur). Dan kebutuhan benih per hektar antara 40.000-50.000 sesuai dengan jenis varietas maupun jarak tanam
Perbanyakan secara vegetatif
Baca Juga:
Tiga Aktifitas Teratur Ini Dapat Kurangi Risiko Diabetes
Tanaman induk yang dipilih harus berumur 1-2 tahun, sehat dan produktif. Penyiapan benih anakan dan stolon adalah sebagai berikut: Untuk benih anakan rumpun dibongkar dengan cangkul, tanaman induk dibagi menjadi beberapa bagian yang sedikitnya mengandung 1 anakan.
Sedangkan untuk benih stolon rumpun yang dipilih telah memiliki akar sulur pertama dan kedua. Stolon ditanam dalam polybag atau plastik hingga daun mencapai 3 lembar dan penampakan segar (kurang lebih 1 bulan), setelah itu potong dan stolon siap ditanam. Perbanyakan vegetatif lebih baik melalui stolon daripada anakan.
Stolon mampu menghasilkan klon tanaman induk, sehingga memungkinkan tanaman untuk tumbuh di tanah dengan mudah.
Baca Juga:
7 Life Skill yang Harus Diajarkan pada Anak sebelum Berusia 10 Tahun
Perbanyakan secara in vitro dilakukan untuk mendapatkan bibit bebas virus. Meristem pucuk yang berukuran 0,5 – 0,7 mm ini pada umumnya tidak mengandung virus. Meristem pucuk ini kemudian ditanam dalam media kultur dalam kondisi aseptik dalam laboratorium.
Penanaman di Lapang
Budidaya di Kebun Tanpa Mulsa Plastik, di awal musim hujan, lahan diolah sedalam 30-40 cm, keringanginkan selama 15-30 hari. Buat bedengan: lebar 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 40 x 60 cm atau guludan: lebar 40 x 60 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar guludan 40 x 60 cm, taburkan 20-30 ton/ha pupuk kandang/kompos secara merata di permukaan bedengan/guludan, biarkan bedengan / guludan selama 15 hari.