Ia juga merasa pemakaian kompor listrik lebih praktis dan memudahkan dia memasak. Pasalnya, kompor listrik tersebut tidak keluar api. Apalagi, warungnya di kawasan pantai yang anginnya cukup kencang.
"Ini nyaman dan praktis. Di pantai banyak anginnya kompor itu kan tidak pakai api dan masaknya jadi gampang dan cepat matangnya. Dan tidak ada apinya tapi makanannya cepat matang, tidak ada kendala dan nyaman-nyaman saja," jelasnya.
Baca Juga:
PLN Imbau Pelanggan Lakukan Ini demi Keselamatan saat Cuaca Ekstrem
Ia mendapat informasi kalau membeli langsung kompor listrik harganya mencapai Rp 1,8 juta. Untuk itu, ia berharap pemerintah lebih banyak membagikan kompor listrik tersebut ke warga Bali.
"Harapan saya, mudah-mudahan masyarakat yang lain dapat juga bantuan kompor dari pemerintah. Biar semua dapat," tutupnya.
Kompor listrik gratis dibagikan kepada 1.002 warga di wilayah Denpasar, Bali, untuk uji coba program konversi kompor listrik dari kompor elpiji 3 kilogram.
Baca Juga:
Jelajah BUMN 2022: Sertifikat REC PLN Peta Jalan Menuju Net Zero Emission
Kompor gratis itu dibagikan selama periode Juli-Agustus dan tersebar di 15 kecamatan di dua wilayah yaitu Denpasar Timur dan Denpasar Selatan.
Sementara, untuk sasaran penerima kompor listrik itu adalah pelanggan listrik 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA dengan tarif subsidi. Kompor juga dibagikan kepada pelaku UMKM dengan daya sampai 5.500 VA.
Kompor listrik yang dibagikan ada dua tungku dan berdaya 1000 watt. Perseroan menaikkan daya listrik pelanggan penerima kompor listrik. Namun, tarifnya tidak berubah. Bagi penerima kompor listrik, dayanya memang dinaikkan tetapi tarif tidak dinaikkan.