WahanaNews.co | Akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal batalnya rencana konversi Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke kompor listrik.
Presiden Jokowi mengatakan, dibatalkannya program kompor listrik ini karena dia menilai kini bukan waktu yang tepat untuk menjalankan program tersebut.
Baca Juga:
Diajang Adhyaksa Sangihe Expo 2023, PLN Beri Edukasi Kompor Listrik
Pasalnya, kompor listrik membutuhkan daya listrik yang cukup besar yakni mencapai 1.800 Volt Ampere (VA). Sementara warga pengguna LPG subsidi 3 kilo gram (kg) menggunakan listrik berdaya 450 VA.
Bila ini dilaksanakan sekarang, maka menurutnya ini akan menjadi sebuah guncangan bagi warga. Presiden pun mengingatkan anggota kabinet untuk sensitif pada hal-hal kecil dalam sebuah kebijakan.
Jokowi mengingatkan para menteri untuk terus berhati-hati dalam membuat setiap kebijakan.
Baca Juga:
PLN Fokus Program Uji Coba Kompor Listrik
Hal tersebut diungkapkannya saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2022. Rapat tersebut digelar secara tertutup oleh awak media.
“Dan kehati-hatian kita dalam setiap membuat kebijakan betul-betul jangan sampai lepas dari manajemen kita, namun situasinya betul-betul yang luar biasa sulitnya. Sekali lagi policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati.”
"Urusan kecil-kecil tapi sekarang ini semuanya sensitif. Urusan kemarin misalnya, yang berkaitan kompor listrik, itu betul, bahwa kita harus konversi ke situ, tapi timing-nya bukan sekarang. Kompornya 1.800 (VA)," paparnya dalam memberikan pengarahan kepada para pimpinan kementerian dan lembaga saat Sidang Kabinet Paripurna, yang ditayangkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (12/10/2022).