WahanaNews.co | Ribuan warga Bali menerima kompor listrik gratis dari PT PLN (Persero). Hal itu jadi bagian dari uji coba konversi kompor LPG 3 kg ke kompor induksi.
Jero Kusumawati (63), pemilik warung di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan, menjadi salah satu warga yang menerima kompor listrik gratis itu.
Baca Juga:
PLN Imbau Pelanggan Lakukan Ini demi Keselamatan saat Cuaca Ekstrem
Ia mendapatkan kompor induksi dua tungku bermerek Myamin dua bulan lalu setelah mendapatkan tawaran dari petugas PLN. Selain dia, ada 12 hingga 15 warung di Pantai Mertasari yang sudah mendapatkan bantuan yang sama.
"Dapat dari PLN, kan didata dulu, dicek dulu. Kira-kira dua bulan yang lalu. (Kompor) itu diantarkan, dipasang dan di-setting listriknya tinggal menerima beres saja warung saya," ujarnya, dikutip Senin (26/9).
Setelah menggunakannya, pelanggan listrik berdaya 900 VA ini merasa lebih hemat menggunakan kompor induksi dibandingkan kompor gas.
Baca Juga:
Jelajah BUMN 2022: Sertifikat REC PLN Peta Jalan Menuju Net Zero Emission
"Lebih hemat, lebih praktis, lebih cepat masaknya, bagi saya. (Pengeluaran) lebih banyak kompor gas," ungkapnya.
Dalam sebulan, Kusumawati biasanya menghabiskan dua tabung elpiji 3 kilogram dengan harga Rp 18 ribu per tabung atau senilai total Rp 36 ribu. Namun, saat memakai kompor listrik, ia mengaku hanya menghabiskan sekitar Rp 60 per jam.
"Tidak banyak menghabiskan (biaya) karena sudah di-setting oleh PLN listriknya. Per satu jam Rp 60 rupiah. (Kalau gas tabung) per bulannya saya pakai dua gas, harga Rp18 ribu total Rp 36 ribu, kalau ini (kompor listrik) tidak sampai (Rp 36 ribu) karena pakai listrik," ujarnya.
Ia juga merasa pemakaian kompor listrik lebih praktis dan memudahkan dia memasak. Pasalnya, kompor listrik tersebut tidak keluar api. Apalagi, warungnya di kawasan pantai yang anginnya cukup kencang.
"Ini nyaman dan praktis. Di pantai banyak anginnya kompor itu kan tidak pakai api dan masaknya jadi gampang dan cepat matangnya. Dan tidak ada apinya tapi makanannya cepat matang, tidak ada kendala dan nyaman-nyaman saja," jelasnya.
Ia mendapat informasi kalau membeli langsung kompor listrik harganya mencapai Rp 1,8 juta. Untuk itu, ia berharap pemerintah lebih banyak membagikan kompor listrik tersebut ke warga Bali.
"Harapan saya, mudah-mudahan masyarakat yang lain dapat juga bantuan kompor dari pemerintah. Biar semua dapat," tutupnya.
Kompor listrik gratis dibagikan kepada 1.002 warga di wilayah Denpasar, Bali, untuk uji coba program konversi kompor listrik dari kompor elpiji 3 kilogram.
Kompor gratis itu dibagikan selama periode Juli-Agustus dan tersebar di 15 kecamatan di dua wilayah yaitu Denpasar Timur dan Denpasar Selatan.
Sementara, untuk sasaran penerima kompor listrik itu adalah pelanggan listrik 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA dengan tarif subsidi. Kompor juga dibagikan kepada pelaku UMKM dengan daya sampai 5.500 VA.
Kompor listrik yang dibagikan ada dua tungku dan berdaya 1000 watt. Perseroan menaikkan daya listrik pelanggan penerima kompor listrik. Namun, tarifnya tidak berubah. Bagi penerima kompor listrik, dayanya memang dinaikkan tetapi tarif tidak dinaikkan.
"Untuk si penerima memang dayanya ditambahkan namun tarifnya tidak naik. Misalnya begini 450 VA dinaikkan ke dayanya menjadi 1.300 VA," ujar sumber tersebut.
Ia memperkirakan warga dapat menghemat pengeluaran 20 persen hingga 30 persen jika dibandingkan kompor gas. [qnt]