Sebagai tindak lanjut dari pelatihan tersebut, BPSDMI akan melakukan pengembangan inkubator bisnis produk kelapa dan turunannya agar setiap negara mampu menghasilkan calon entrepreneur secara berkelanjutan. “’Untuk tahun ini akan dilaksanakan feasibility study pada tanggal 7-22 Juni 2025 dalam rangka memetakan kebutuhan Saint Lucia dan Guyana dalam pendampingan pembangunan inkubator bisnis produk turunan kelapa,” jelasnya.
Menurut Masrokhan, kelapa merupakan komoditas yang potensial dikembangkan bagi kedua negara, dan pendirian inkubator bisnis ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pengolahan kelapa secara lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca Juga:
Pacu Pembangunan Industri Petrokimia, Kemenperin Aktif Siapkan SDM Kompeten
“Selain kelapa, terdapat potensi kerja sama lain yang sangat menjanjikan, seperti pengolahan sukun dan sargassum. Sargassum memiliki potensi untuk diolah menjadi biodiesel, bioethanol, bahkan pupuk yang bermanfaat bagi pertanian,” imbuhnya. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Senin (19/5).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.