WahanaNews.co | Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengantisipasi aksi penimbunan bahan bakar minyak (BBM) oleh masyarakat di tengah kabar kenaikan harga.
Menurut dia, hal yang paling mungkin terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya adalah aksi penimbunan, bukan penyelundupan.
"Kalau di wilayah DKI ini saya kira yang perlu kita jaga supaya masyarakat jangan panik, jangan ada yang lakukan penimbunan, kita akan melakukan penjagaan sosialisasi dan edukasi," kata Fadil kepada wartawan, Kamis (1/9).
Baca Juga:
Kapolri Mutasi Besar-besaran, Kabaintelkam, Kapolda, dan Dirtipideksus Diganti
Fadil mengklaim sejauh ini Polda Metro Jaya belum mendapat laporan atau temuan terkait penimbunan BBM. Namun, ia menegaskan jika ada masyarakat yang terbukti melakukan penimbunan, maka bakal diberikan tindakan tegas.
"Karena penimbunan itu dengan modus operandi macam-macam, ada yang gunakan mobil yang dimodifikasi, ada yang bolak-balik, ada yang ditaruh di sebuah titik. Tentu kita akan lakukan penindakan kepada mereka-mereka yang mengambil untung di masa yang sempit ini," tuturnya.
Fadil bersama Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto dan Pemprov DKI juga telah menggelar rapat koordinasi guna membahas pengamanan mengantisipasi efek dari kenaikan harga BBM.
Baca Juga:
Kolaborasi Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya: 500 Paket Bantuan Jakarta Pusat
Pengamanan ini, kata Fadil, juga terkait dengan aksi demo dari masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya terkait kenaikan harga BBM tersebut.
Fadil mengingatkan kepada kelompok masyarakat yang mau berdemonstrasi untuk memberikan surat pemberitahuan kepada pihak berwajib terlebih dahulu.
"Sekarang ada kecenderungan menyampaikan pendapat hanya lewat media sosial, kirim flyer. Padahal dalam UU Nomor 9 Tahun 1998 harus menyampaikan secara tertulis," ucap dia.