WahanaNews.co, Nusa Dua - PT PLN (Persero) menjajaki potensi kerja sama dengan perusahaan China Three Gorges (CTG) dan Sarawak Energy Berhad dalam pengembangan hydropower. Penjajakan kolaborasi global tersebut dilakukan dalam Courtesy Meeting di sela rangkaian World Hydropower Congress (WHC) yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Selasa (31/10).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, PLN berkomitmen menuju transisi energi guna menyelamatkan bumi yang makin memanas. Di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, PLN berhasil menghapus rencana penambahan 13 Giga Watt (GW) energi batu bara untuk mereduksi emisi karbon sebesar 1,8 miliar metrik ton dalam kurun waktu 25 tahun.
Baca Juga:
Irjen Pol Sumadi Kembali Bawa Pulang Piala Bergilir Turnamen Golf Gatrik IKAPELEB KESDM 2024
”Apakah itu cukup? Tidak, itu tidak cukup. Hari ini acara World Hydropower Congress yang luar biasa memberi kita rasa bangga. Komunitas-komunitas baik lokal dan internasional yang tadinya terpecah-pecah menjadi bersatu, memberikan kita rasa keyakinan yang kuat, apapun tantangan yang ada akan mampu untuk terus melangkah ke depan,” ujar Darmawan.
Ket foto: Suasana courtesy meeting antara PLN dan Sarawak Energy Berhad di sela agenda World Hydropower Congress 2023 di Nusa Dua, Bali pada Selasa (31/10).
Saat ini PLN ujar Darmawan, tengah mengusung strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) guna meningkatkan energi baru terbarukan sebesar 75% atau setara dengan 61 GW hingga tahun 2040 melalui pembangunan green enabling transmission line. Infrastruktur tersebut dilengkapi dengan smart grid serta flexible generation sehingga listrik yang bersumber dari EBT di lokasi isolated dapat disalurkan ke pusat-pusat demand secara andal dan berkelanjutan.
”Dengan cara ini, kita dapat meningkatkan hydropower sebesar 25,3 GW, dan juga 6,7 gigawatt dari geothermal. Kami juga merancang dan mengembangkan smartgrid yang canggih, sehingga kita mampu menambah 28 GW dari tenaga surya dan angin,” ungkap Darmawan.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pemenang Turnamen Golf Piala Bergilir Gatrik 2024 IKAPELEB KESDM
Transisi energi ini sangat penting bagi Indonesia tutur Darmawan karena akan menyediakan energi berkelanjutan untuk menjaga momentum pembangunan ekonomi yang pesat, mempercepat pertumbuhan, membangun kapasitas nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, mengentaskan kemiskinan namun pada saat yang sama, menjaga lingkungan.
Namun demikian, upaya besar ini tidak akan mampu dijalankan sendiri, melainkan dengan kolaborasi. Darmawan pun mengajak China Three Gorges (CTG) dan Sarawak Energy Berhad untuk menggali potensi kerja sama dalam mengakselerasi transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE).
”Sekali lagi, PLN tidak akan mampu melakukan hal ini sendirian. Satu-satunya cara untuk maju adalah melalui kolaborasi. Izinkan saya menyimpulkan, di masa lalu PLN sebagai perusahaan listrik nasional Indonesia, tugas utama kami dulu adalah menyediakan listrik, namun saat ini tugas utama kami adalah menjaga lingkungan sedangkan listrik adalah produk utama kami,” tandas Darmawan.