Dewan diharapkan bertemu untuk membahas masalah tersebut, tetapi tidak ada detil lebih lanjut.
"Kita perlu mendengar sisi ceritanya, tetapi itu tidak terlihat bagus sekarang. Bagi direktur IMF terlibat dalam manipulasi data adalah tuduhan yang cukup memberatkan. Itu memang tampak seperti pukulan nyata pada kredibilitas mereka," jelas Justin Sandefur dari Pusat Pengembangan Global (CGD), yang telah banyak menulis tentang masalah dengan metodologi laporan itu, dilansir dari AFP.
Baca Juga:
Setara Negara Maju, Pendapatan Per Kapita Jakarta Pusat US$50.000
Mengubah Peringkat China
Laporan tersebut memberi peringkat kepada negara-negara berdasarkan peraturan bisnis dan reformasi ekonomi mereka, menyebabkan pemerintah berebut tempat yang lebih tinggi untuk menarik investor.
Baca Juga:
Kebut Elektrifikasi dan EBT, PLN Kantongi Pendanaan US$ 581,5 Juta dari Bank Dunia
Menurut penyelidikan, pemerintah China mengeluh tentang peringkatnya yang ke-78 dalam daftar pada 2017.
Laporan tahun setelahnya menunjukkan China jatuh lebih jauh.
Bank Dunia saat itu mempersiapkan edisi 2018, sementara kepemimpinan terlibat dalam negosiasi sensitif untuk meningkatkan modal pinjamannya, yang bergantung pada kesepakatan dengan pemerintah China dan AS.