Dirinya mencontohkan, pada pembangkit listrik terdapat lebih dari 5.000 sensor parameter operasional. Dulu pihaknya tidak bisa memonitor secara realtime sensor tersebut dan memanfaatkan datanya menjadi sebuah informasi strategis untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi operasional.
"Kami membangun sistem digital di mana sensor di pembangkit, kami olah menjadi suatu sistem yang sangat canggih menggunakan artificial intelligence. Sehingga kami bisa melakukan automatic error detection, automatic error correction disertai automatic action," tutur Darmawan.
Baca Juga:
Pemkab Batang Apresiasi Kontribusi PT Bhimasena Power dalam Layanan Kesehatan dan Pembangunan
Dengan adanya digitalisasi ini pun pemeliharaan pembangkit telah dilakukan secara efektif sebelum memasuki periode siaga Idul Fitri.
“Pemeliharaan sifatnya menjadi preventif, tidak reaktif setelah terjadi gangguan. Sistem ini bisa dilihat tidak hanya oleh petugas di lapangan, tetapi juga Direksi PLN Nusantara Power, Direktur Pembangkitan PLN, bahkan Direktur Utama PLN bisa memonitor secara _real time,”_ kata Darmawan.
Dari sisi pasokan energi primer, dirinya memastikan keamanan pasokan batubara untuk PLTU Paiton dengan dengan rata-rata ketersediaannya di atas 20 Hari Operasi (HOP).
Baca Juga:
Usut Tuntas Skandal Proyek PLTU 1 Kalbar, ALPERKLINAS: Jangan Sampai Pasokan Listrik ke Konsumen Terhambat
PLTU Paiton dalam operasionalnya juga terus mampu menjaga emisinya berada di bawah ambang baku mutu yang ditetapkan Pemerintah. Sehingga PLTU Paiton mendapatkan Proper Emas yang menjadi penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup sejak tahun 2017 dan menjadi Proper Emas pertama yang diraih PLN Grup.
PLTU Paiton juga menjadi pionir program cofiring dengan mengganti sebagian 5% batubara dengan sawdust (serbuk kayu) sebagai bahan bakar agar lebih ramah lingkungan. Ketersediaan sawdust pun sangat aman dan siap memenuhi kebutuhan selama momen Idul Fitri.
[Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.