Untuk itu, dalam hal ini kami menyampaikan, PLN dalam menghadapi persiapan Nataru ini bukan hanya mampu meningkatkan keandalannya tetapi juga mampu meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi dari BBM.
Sejak libur perayaan natal lalu, mulai tanggal 19 Desember 2022 sampai dengan nanti di tanggal 4 Januari 2023, kami sudah melakukan siaga kelistrikan. Kami ingin libur perayaan natal berjalan dan pergantian tahun dapat berjalan dengan lancar.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
PLN sudah membentuk ribuan posko Siaga Nataru di setiap titik penting hingga pelosok daerah. Ini tersebar untuk lokasi setiap titik vital kelistrikan dari pembangkit, jaringan transmisi, dan distribusi.
"Kalau saat natal, personel kita siagakan di gereja-gereja, kini lebih banyak kita siagakan di pusat-pusat perayaan malam pergantian tahun, lokasi wisata dan jalur mudik.
Ada total 3.000 Posko dengan kekuatan 78.000 personil, 6.800 Kendaraan dan 3.110 peralatan pendukung siaga di seluruh unit.
Semuanya dalam kondisi siap, dalam status on dan stand by. Sehingga jikapun, seandainya, terjadi kebutuhan respon gangguan apapun, bisa seketika diterjunkan tim ke lokasi yang siap dengan peralatan dan perlengkapannya," ujar Darmawan.
PLN berkomitmen penuh dalam mengawal malam pergantian tahun, bukan hanya kesiapan kelistrikan, tetapi juga mengawal setiap lokasi penting untuk gerak cepat jika terjadi gangguan-gangguan sekecil apapun.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Seluruh personel sudah siaga untuk antisipasi hujan lebat disertai angin puting beliung atau potensi bencana lain yang berpotensi mengganggu kelistrikan.
Untuk itu, seluruh Pegawai PLN yang secara tugasnya kritikal, seperti dispatcher, operator, pemeliharaan, penanganan gangguan, call center, security, pelaksana akan tetap bekerja secara maksimal walaupun di hari libur.
PLN juga sudah melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai setiap Pemda untuk mitigasi cuaca buruk di setiap lokasi.
Jika terjadi potensi banjir, segera cabut colokan listrik. Lebih aman jika matikan aliran listrik sementara dari kWh meter.
Dalam kondisi tertentu, seperti banjir misalnya, kami harus mengamankan kelistrikan dengan memadamkannya agar tidak membahayakan keselamatan masyarakat.
Jika masyarakat melihat potensi bahaya listrik silahkan dapat menghubungi PLN.