Adanya langkah baik ini tentu diharapkan bisa memicu desa lain dalam melakukan terobosan dengan melakukan ekspor berbagai rempah.
"Di DSA Ponorogo, ada 10 desa yang menyasar 400 masyarakat dan kurang lebih 100 petani untuk pengembangan produk ekspor rempah-rempah ini," ujar Bima mengungkapkan.
Baca Juga:
6 Rekomendasi Kuliner Khas Sunda yang Cocok Dinikmati Bareng Keluarga
Seremoni pelepasan ekspor kunyit dan temulawak turut dihadiri para pejabat daerah dan maupun pusat.
Di antaranya Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dan Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh.
Selaku pejabat daerah, Sugiri menyambut baik atas majunya perkembangan program DSA milik Astra di Ponorogo.
Baca Juga:
Hati-hati, Ini Efek Samping Terlalu Banyak Makan Bawang Putih
Tentu dengan adanya ekspor perdana rempah ke India, ini bisa menjadi potensi kuat bagi perekonomian di wilayahnya.
Sugiro menambahkan, rempah hasil budidaya petani Ponorogo memang di atas rata-rata.
Ditambah kualitas tanah yang cocok untuk tanaman rempah membuat kualitasnya termasuk paling terbaik.