Pertamina juga telah menjalankan 9 proyek peningkatan produktivitas, efisiensi energi dan menambah kapasitas kilang.
Di hilir, tambah Nicke, dengan digitalisasi Subholding Commercial & Trading Pertamina berhasil mengendalikan kuota BBM dan LPG bersubsidi dan meningkatkan penjualan BBM Non Subsidi sebesar 2 persen yang sebagian besar adalah industri.
Baca Juga:
Hasil Uji Lab Lemigas Tunjukan Kualitas Pertamax Penuhi Spesifikasi Dirjen Migas
"Artinya ini produktif mendorong industri untuk tumbuh lebih baik," tandas Nicke.
Untuk bisnis pengangkutan, Integrated Marine & Logistic Subholding Pertamina telah mengoperasikan 760 kapal dengan terus melakukan ekspansi bisnis Internasional.
Saat ini, melalui PIS, Pertamina telah memiliki 50 rute pelayaran internasional.
Baca Juga:
Field Trip SMKN 1 Kota Sorong, SKK Migas-Pertamina EP Papua Dukung Pengembangan Pendidikan
Pada tahun 2023, volume yang diangkut mencapai 161 juta KL, naik 3 persen dibanding tahun 2022.
Kinerja pengembangan bisnis oleh Gas Subholding juga menunjukkan hasil yang cemerlang. Tahun 2023 volume penjualan gas mencapai 337 ribu BBTU, meningkat sebesar 3 persen dari sebelumnya 327 ribu BBTU.
Nicke menambahkan, gas menjadi andalan Pertamina dalam melakukan transisi energi dan pembangunan infrastruktur gas akan mempercepat transisi energi di Indonesia.