WAHANANEWS.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Upaya ini diwujudkan lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan enam mitra strategis untuk memperluas jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Baca Juga:
Realisasi EBT di Wilayah Terpencil, PLN Siap Bangun Greed Super Grid Sepanjang 47.758 kms
Penandatanganan berlangsung di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Minggu (25/05/2025).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa percepatan infrastruktur kendaraan listrik merupakan bagian penting dalam menurunkan emisi karbon sektor transportasi selaras dengan target Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.
“Kendaraan listrik menjadi pilar utama dalam dekarbonisasi sektor transportasi. PLN sebagai lokomotif transisi energi terus bergerak cepat dengan membangun kolaborasi strategis dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kehadiran SPKLU yang andal, merata, dan mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Darmawan.
Baca Juga:
Realisasi EBT di Wilayah Terpencil, PLN Siap Bangun Greed Super Grid Sepanjang 47.758 kms
Kolaborasi ini juga merupakan tindak lanjut atas penugasan yang diberikan Pemerintah kepada PLN sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 serta Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2023 tentang percepatan penyediaan infrastruktur pengisian kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV).
Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, menyampaikan bahwa pengembangan SPKLU membutuhkan pendekatan kolaboratif yang melibatkan multi pihak demi menciptakan ekosistem EV yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.
“Sinergi antara PLN, mitra usaha, perguruan tinggi, dan lembaga internasional menjadi fondasi penting untuk penguatan ekosistem kendaraan listrik nasional. Melalui kerja sama ini, kami tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menyiapkan kapasitas nasional dalam teknologi dan layanan EV,” jelas Edi.