WahanaNews.co | Kementerian Perdagangan terus memfasilitasi serta meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia melalui berbagai program.
Demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto terkait ekspor perdana ke Jepang satu kontainer produk briket arang kelapa (coconut charcoal briquette) senilai USD 19,2 ribu yang dilaksanakan pada Sabtu lalu (12/8/2022) kemarin.
Baca Juga:
Kolaborasi Kemendag, Disdag Sumsel, YLKI Edukasi Hak Konsumen Bagi Usaha
“Capaian tersebut diraih CV Coco Indonesia Maju sebagai peserta program pendampingan ekspor (Export Coaching Program/ECP) wilayah Jawa Barat. Program tersebut adalah kerja sama antara Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat,” ujar Suhanto pada kesempatan terpisah.
Ekspor perdana ini dilepas Kepala PPEJP Sugih Rahmansyah, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jabar M. Lukmanul Hakim, perwakilan dari Disdag Kabupaten Bandung Barat, Free Trade Agreements (FTA) Center Bandung, serta pendamping ECP Jawa Barat Abdillah Sani.
Pelepasan juga disaksikan secara virtual Duta Besar RI untuk Jepang dan Mikronesia Heri Akhmadi didampingi Atase Perdagangan Tokyo Arief Wibisono.
Baca Juga:
Kemendag Bakal Genjot Ekspor ke Amerika Selatan
Usai menyampaikan apresiasi, Dubes Heri Akhmadi mengungkapkan, briket arang kelapa cukup diminati di sejumlah negara, termasuk Jepang.
“Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo siap memfasilitasi pelaku usaha di Indonesia untuk dapat memasarkan produknya ke Jepang. Diharapkan program pendampingan semakin masif untuk dapat mendorong ekspor Indonesia ke Jepang,” jelas Heri.
Sugih turut mengutarakan apresiasinya kepada CV Coco Indonesia Maju sebagai UKM milennial Jawa Barat yang berhasil melakukan ekspor perdana meskipun baru memasuki tahap ke-4 dari delapan tahap ECP.
“Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat menginspirasi peserta ECP lainnya serta UKM di seluruh Indonesia untuk melakukan ekspor sebagai bagian dari upaya peningkatan ekspor nasional dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi,” ujar Sugih.
Capaian tersebut diwujudkan dari komitmen dan peran pendamping PPEJP Kementerian Perdagangan yang bersinergi bersinergi dengan kementerian/lembaga, BUMN, sektor swasta, serta pemerintah daerah. Seluruh pemangku terkait memberikan motivasi kepada para pelaku usaha secara khusus kepada UKM peserta ECP untuk dapat menembus pasar ekspor.
Total perdagangan Indonesia-Jepang pada 2021 mencapai USD 32,5 miliar. Adapun pada Januari-Juli 2022, totalnya tercatat USD 20,2 miliar atau naik 38,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke Jepang tercatat USD 11,8 miliar sedangkan impor Indonesia dari Jepang USD 8,4 miliar. [rsy]