Kemudian disusul sektor migas sebesar USD 6,23 miliar dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar USD 1,84 miliar.
Sehingga sampai bulan Mei 2022 nilai ekspor Indonesia mencapai USD 114,97 miliar. Angka ini mengalami peningkatan 36,34 persen dibandingkan periode Januari–Mei 2021.
Baca Juga:
Barantin Sulawesi Utara Musnahkan 144 Ekor Ayam Tanpa Dokumen Karantina Resmi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pada Mei 2022 masih mengalami surplus. Per Mei 2022, Neraca Perdagangan Indonesia mencetak surplus sebesar USD 2,90 miliar. NPI di Mei 2022 tersebut terbilang lebih rendah dibanding NPI April 2022 USD 7,56 miliar.
“Neraca perdagangan Indonesia barang kita masih mencatatkan surplus yaitu USD 2,90 miliar. Namun demikian kondisi ini masih menurun kalau kita bandingkan dengan bulan sebelumnya atau April 2022 yang surplus sebesar USD 7,56 miliar,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto dalam Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Mei 2022, Rabu (15/6/2022).
Setianto menjelaskan, surplus NPI diperoleh lantaran ditopang nilai ekspor Mei 2022 mencapai USD 21,51 miliar, meskipun turun 21,29 persen dibanding ekspor April 2022.
Baca Juga:
Batak di Filipina, Satu dari 7 Suku yang Terancam Punah
Lalu, juga didukung oleh nilai impor Indonesia Mei 2022 mencapai USD 18,61 miliar, turun 5,81 persen dibandingkan April 2022 atau naik 30,74 persen dibandingkan Mei 2021.
“Jadi neraca perdagangan kita membukukkan surplus selama 25 bulan berturu-turut, kalau kita bandingkan dengan 25 bulans ebelumnya sejak Mei 2020 kita sellau membukukukan surplus,” ujarnya.
Nilai ekspor minyak kelapa sawit mencapai USD 9,6 miliar sejak Januari hingga Mei 2022. Selama lima bulan pertama di tahun ini tidak kurang dari 6,8 juta ton telah diekspor keluar negeri dari sektor industri pengolahan.