WahanaNews.co | Sejak Januari hingga Mei 2022, nilai ekspor minyak kelapa sawit mencapai USD 9,6 miliar.
Selama lima bulan pertama di tahun ini tidak kurang dari 6,8 juta ton telah diekspor keluar negeri dari sektor industri pengolahan.
Baca Juga:
Barantin Sulawesi Utara Musnahkan 144 Ekor Ayam Tanpa Dokumen Karantina Resmi
"Minyak kelapa sawit senilai USD 9,6 miliar dengan volume 6,8 juta ton," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statitik (BPS), Setianto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2022).
Kinerja ekspor dari sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi. Secara kumulatif, nilai ekspor sektor industri pengolahan mencapai USD 83,73 miliar.
Mengalami kenaikan sebesar 25 persen dari periode yang sama pada 2021 yakni USD 66,99 miliar.
Baca Juga:
Batak di Filipina, Satu dari 7 Suku yang Terancam Punah
Selain ekspor minyak kelapa sawit, ekspor besi dan baja juga turut mendorong kinerja sektor ini. Dalam 5 bulan ekspornya mencapai 5,2 juta ton dengan nilai USD 12,5 miliar.
Satu lagi komoditas yang jadi penyokong yakni ekspor pakaian jadi atau konveksi dari tekstil senilai USD 3,4 miliar atau dengan volume 119 ribu ton.
Sektor terbesar kedua yang menyumbang kinerja ekspor sampai Mei 2022 yaitu tambang dan lainnya dengan nilai capaian USD 23,17 miliar.