WahanaNews.co | PT PLN (Persero) didorong untuk berbisnis di luar dari pengembangan pembangkit kelistrikan.
Dalam hal ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohi meminta kepada PLN untuk mengembangkan bisnis 'beyond kWh' di luar kelistrikan.
Baca Juga:
Zulhas Bertemu Jokowi di Istana Empat Mata, Sebut Bahas Pilpres 2024
Dengan masuknya PLN, ke dalam unit-unit bisnis diharapkan PLN bisa memperoleh pemasukan baru bagi bisnis perusahaan. Maklum, kondisi keuangan perusahaan setrum negara ini sedang berat. Jadi PLN bisa mengembangkan lini bisnis seperti kabel dan fiber optic.
"Karena kalau dulu berbicara listrik masuk desa sekarang Wifi masuk desa. Kita punya jaringan itu sayang kalau tidak dimaksimalkan dan ongkosnya sudah nempel. Bukan sesuatu yang baru, yang harus diinvestasikan secara besar besar besaran oleh PLN," ujar Erick, Kamis (7/4/2022).
Di samping itu, Erick membeberkan dengan adanya digitalisasi yang terus berkembang saat ini, bukan tidak mungkin infrastruktur yang dimiliki PLN dapat menjadi buffer atau pertahanan penetrasi digital internasional. Entah itu HealthTech maupun EduTech yang memerlukan infrastruktur.
Baca Juga:
Pengamat Prediksi Pilpres 2024: KIB dan PDIP Bakal Usung Ganjar-Erick
Sehingga ia berharap supaya generasi muda PLN dapat merubah pola pikirnya untuk memastikan bahwa ekonomi bukan lagi berdasarkan kekuasaan jaringan namun berdasarkan inovasi. Apalagi berdasarkan info yang dia terima 65% pekerja PLN merupakan generasi milenial.
Erick Thohir juga mendorong PLN untuk membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan pembentukan Holding PLN yang salah satu intinya untuk memperkuat ekosistem tersebut.
Menurut Erick PLN harus ikut ekosistem mobil listrik yang saat ini terus berkembang. Pasalnya, mau di rumah atau pinggir jalan mobil listrik membutuhkan aliran setrum dari PLN.