WahanaNews.co, Depok - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) mengedukasi anak-anak untuk menjadi konsumen yang kritis dan cerdas melalui lomba menggambar, mewarnai, dan membuat poster.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) PKTN Moga Simatupang saat meninjau kegiatan tersebut di Trans Studio Mall Cibubur, Depok, Jawa Barat, hari ini, Sabtu (20/4).
Baca Juga:
Atdag Washington D.C. Kunjungi Importir Mamin di AS, Dorong Kurasi Produk Indonesia untuk Penetrasi Pasar
“Lomba yang diselenggarakan masih merupakan rangkaian Festival Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2024. Lomba diikuti 189 anak-anak berusia 7-16 tahun dari berbagai sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di kawasan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dan
sekitarnya.
Lomba ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi tentang perlindungan konsumen bagi anak-anak sehingga mereka dapat memahami konsep konsumen kritis sejak dini. Anak-anak yang teredukasi dan terlatih akan menjadi konsumen cerdas pada kemudian hari,” ujar Moga.
Moga mengungkapkan, pemerintah memandang pentingnya program edukasi konsumen untuk diintegrasikan ke dalam dunia pendidikan. Program edukasi konsumen dapat dimulai dari
pendidikan di tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi sehingga internalisasi nilai-nilai perlindungan konsumen dapat dilakukan sejak usia dini. Ini sejalan dengan misi pemerintah dalam membentuk generasi yang cerdas dalam bertransaksi.
Baca Juga:
Terbitkan Permendag Nomor 1 Tahun 2025, Kemendag Tambah Lima Komoditas yang Dapat Disimpan di Gudang SRG
Menurut Moga, anak-anak yang cerdas dapat melindungi diri serta keluarga mereka dari produk yang tidak aman dan tidak berkualitas. Hal itu dapat turut meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hak dan kewajiban konsumen.
Masyarakat akan lebih selektif dalam memilih produk dan layanan yang akan mendorong pelaku usaha untuk jujur dan bertanggung jawab.
“Konsumen yang cerdas dapat memilih produk atau jasa yang berkualitas. Sehingga, dunia usaha
akan bertumbuh. Produsen dan pelaku usaha akan semakin termotivasi dalam meningkatkan mutu dan keamanan barang atau jasa yang diperdagangkan di masyarakat,” ujar Moga.