Di mana proses kerjasama tersebut dimulai dari join design, join development, dan join production.
"Untuk yang pertama untuk memenuhi kebutuhan Indonesia sekitar 18. Kerjasama ini dilakukan antara FNSS di Turki dan PT Pindad," imbuhnya.
Baca Juga:
Indo Defence 2025 Digelar, Presiden Prabowo Soroti Peran Generasi Muda di Industri Pertahanan
Iqbal menekankan, seluruh proses pembelian alutsista di Turki merupakan government to government (G2G process).
Meksi demikian untuk pelaksanaannya akan menunjuk perusahaan.
"Kedua belah pihak perusahaan yang akan eksekusi. Kerjasama ini semua G2G dan semua mengakomodir buat transfer teknologi dan joint production di Indonesia," jelasnya.
Baca Juga:
Rusia Siap Banjiri Indonesia dengan Jet Tempur dan Tank Canggih, Ini Respons Kemhan
Pemilihan medium tank ini merupakan bagian kecil dari kerjasama industri pertahanan Indonesia dan Turki.
Di bidang lain juga terbuka, misalnya kerjasama untuk di bidang angkatan laut, angkatan udara dan angkatan darat. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.