“Kami optimistis visi Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan melalui dua hal. Pertama, menjaga pasokan dan stabilitas harga pangan di dalam negeri. Kedua, mendorong peningkatan ekspor dan neraca perdagangan Indonesia, khususnya ke negara-negara nontradisional di Asia, Afrika, dan Timur Tengah,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Sekilas Perdagangan Indonesia–Mesir
Baca Juga:
Mendag Busan Ajak Waralaba Ikut Business Matching Kemendag
Pada Januari–Maret 2023, perdagangan kedua negara telah mencapai USD 432,90 juta. Pada periode tersebut, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 379,40 juta dan impor senilai USD 53,50 juta.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD 325,80 juta.Sedangkan, total perdagangan tahun 2022 sebesar USD 1,57 miliar.
Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Mesir sebesar USD 1,34 miliar dan impor Indonesia dari Mesir sebesar USD 0,23 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD 1,11 miliar.
Baca Juga:
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada Maret 2025 Meningkat
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2018–2022), perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif 11,21
persen. Produk ekspor utama Indonesia ke Mesir di antaranya minyak kelapa sawit, kopi, kelapa, benang, dan bagian yang digunakan untuk apparatus.
Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Mesir adalah pupuk mineral fosfat, kurma, buah ara, pinus, alpukat, jambu biji, pupuk mineral, tetes hasil dari ekstraksi atau pemurnian gula, dan kalsium fosfat alami. [jp/jup]