Sementara itu, Gerhard Manurung, perwakilan ICRAF untuk proyek Peat-IMPACTS Indonesia, mengatakan pengembangan pertanian ramah lingkungan dilakukan bisa melalui beberapa cara. Dimulai dari penyiapan lahan tanpa bakar dan penggunaan pupuk organik.
"Untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan ini, peran masyarakat desa dan mitra atau pihak lain seperti lembaga pemerintah, perusahaan, pedagang, penyuluh, dan lainnya dalam mengelola lahan gambut maupun lahan di sekitarnya sangat penting," kata dia.
Baca Juga:
Indonesia Perkokoh Peran Komunitas dalam Fungsi Kredit Karbon
Menurutnya penguatan kapasitas untuk mendukung pertanian ramah lingkungan juga sangat penting.
"Hasil yang kita harapkan adalah peningkatan penghidupan petani yang dibarengi dengan terjaganya fungsi ekosistem gambut, terutama pengurangan kejadian kebakaran lahan," terangnya.
Gerhard mengemukakan Desa Daya Kesuma adalah satu dari 34 desa yang menjadi lokasi penelitian Peat-IMPACTS di Sumsel. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.