WahanaNews.co | Kenaikan harga gandum di pasar internasional diprediksi Kementerian Pertanian (Kementan) akan membawa berkah bagi komoditas singkong hingga sagu.
"Kalau saya lihat ini berkah, karena harga gandum dalam negeri (ikut) naik, jadi kesempatan untuk singkong, sagu masuk ke pasar, jadi diminati," ungkap Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi, Rabu (3/8) lalu.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Ia mengakui Indonesia mengimpor gandum dari Ukraina hingga 3 juta ton dalam beberapa bulan terakhir. Dengan kata lain, banyak perusahaan yang bergantung dengan gandum sebagai bahan baku produksi.
Jika harga di pasar internasional naik, maka otomatis beban operasional perusahaan yang menggunakan gandum sebagai bahan baku produksi juga ikut membengkak.
Selain itu, Suwandi mengklaim kenaikan harga pupuk komersial di pasar internasional juga membawa berkah bagi petani. Hal itu membuat petani sadar untuk menggunakan pupuk dengan bahan ramah lingkungan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
"Jadi untuk pupuk komersial ini bukan membawa musibah, ini membawa berkah bagi petani. Petani jadi sadar menggunakan yang alami dan ramah lingkungan buatan sendiri," terang Suwandi.
Menurut dia, harga pupuk komersial di dunia sempat naik tiga kali lipat menjadi Rp14 ribu per kg. Namun, harganya mulai melandai menjadi Rp9 ribu-Rp10 ribu per kg sekarang.
"Pupuk komersial harga dunia naik tiga kali lipat meski sekarang mulai turun," jelas Suwandi. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.