WahanaNews.co | Usai peristiwa gempa yang mengguncang wilayah Kabupaten Garus pada Sabtu (3 Desember 2022) sore, PLN langsung melakukan pengecekkan di lapangan.
Pascagempa berkekuatan magnitudo 6,4 Skala Richter (SR) di Garut, Jawa Barat pada Sabtu sore, petugas PLN siaga melakukan pemeriksaan aset ketenagalistrikan yang terdampak.
Baca Juga:
BKKBN Jawa Barat Berupaya Turunkan Angka Stunting di Kabupaten Garut
Menurut laporan dari BMKG, gempa di Garut terjadi pada pukul 16.49 WIB, dengan pusat gempa di 7.49LS, 107.58BT atau 46 km Barat Daya Kabupaten Garut pada Kedalaman 118 Km.
"Kami terus memantau kondisi kelistrikan di wilayah Garut setelah terjadi gempa. Petugas kami masih mendata aset jaringan yang terdampak," ujar Nurhidayanto Nugroho, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Garut, Sabtu 3 Desember 2022.
Dengan adanya gempa di Garut, PLN mengimbau masyarakat di sekitar episentrum agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika terjadi bencana.
Baca Juga:
Kakek di Garut Cabuli Dua Gadis Belia, Gegera Kerap Lihat Saat Mandi
"Warga juga diminta berinisiatif mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter di rumah masing-masing," sambungnya.
Pihaknya juga menyampaikan, untuk mengetahui informasi terkini atau menyampaikan pengaduan terkait kelistrikan, masyarakat dapat mengakses melalui aplikasi PLN Mobile.
Cianjur Selatan Turut Terdampak Gempa
Selain kelistrikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, juga terjun melakukan pendataan pascagempa 6.4 magnitudo yang dampaknya dirasakan hingga ke wilayah Cianjur Selatan.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, usai kejadian banyak warga yang panik hingga berlari dari kediaman masing-masing.
Dengan adanya gempa di Garut, tercatat beberapa rumah warga, bangunan sekolah hingga kantor desa di Kecamatan Cidaun mengalami kerusakan.
"Menurut laporan dari Relawan Tangguh Bencana, gempa Garut berdampak hingga ke Cidaun, membuat bangunan rumah, sekolah dan kantor desa mengalami kerusakan, sebagian besar mengalami retak dan kaca pecah," ujarnya.
Namun hingga saat ini, warga masih bertahan di luar rumah karena khawatir terjadi gempa susulan.
"Tidak ada korban jiwa namun warga masih enggan kembali ke rumah. Saat ini masih didata berapa banyak yang mengalami kerusakan, karena gempa Cianjure ini sangat dirasakan getarannya hingga ke Cianjur Selatan," pungkasnya. [rds]