Lebih lanjut kata Wamentan Sudaryono, Presiden Prabowo telah memberi perhatian khusus kepada para petani agar semakin bersemangat dalam memproduksi produk pertaniannya. Dan nantinya, tugas negara yang akan menyerap hasil panen para petani.
“Dan saya sampaikan di sini, ini sekarang tanggal 13, Pak. Tanggal 15, itu Bulog sudah dikirim surat perintah untuk tanggal 15, sudah mulai menyerap gabah rakyat. Harganya Rp6.500. Maka, Bapak-Ibu semua petani, tolong dielus-elus, dirawat-rawat ini padinya, ya. Ini sudah menguning, sudah siap panen sepertinya. Nah, silakan nanti dipanen dengan baik,” katanya.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
“Tapi jangan juga jadi kompeni baru, ya. Atau tengkulak-tengkulak baru, jangan jadi kompeni baru dengan memeras rakyat. Presidenya sudah Pak Prabowo, nggak boleh lagi rakyat susah, itu nggak boleh lagi,” tambahnya.
Mengenai hal ini, Wamentan Sudaryono menyayangkan harga gabah di Sumatera Selatan merupakan yang paling anjlok jika dibandingkan Provinsi lain.
Untuk itu, diharapkan Bulog segera turun tangan membantu para petani yang sudah berjuang meningkatkan produksi.
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Kawal Investasi Produksi Daging dan Susu
“Yang penting sekali adalah disaat panen raya tidak boleh harga jatuh. Tapi dari semua provinsi se-Indonesia, harga gabah yang pembelian HPP yang paling rendah, ini Sumatera Selatan. Padahal HPP yang ditentukan sama presiden itu Rp6.500. Mohon izin Pak Kajari, Pak Dandim, Pak Kapolres segera panggil tengkulaknya. Tidak boleh harganya anjlok,” tegasnya.
Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa penurunan harga gabah sampai Rp 5.000 perkilogram harus segera direspon oleh seluruh pihak yang berwenang.
Ia tidak ingin, para tengkulak menghalangi cita-cita negara untuk mensejahterakan para petani.