Kekhawatiran atas keterlambatan pasokan mendorong kenaikan harga nikel.
"Tidak banyak lagi yang bisa dikatakan tentang tekanan pasar yang mengakibatkan pergerakan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya ini," kata Al Munro di broker Marex, dikutip dari Reuters, Selasa (8/3/2022).
Baca Juga:
Kementerian ESDM Buka Suara, Soal Tudingan AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel RI
Selain nikel, harga seng melonjak 18,4% hingga menyentuh rekor US$ 4.896 per ton.
Harga timah naik 9,4%, juga mencapai rekor US$ 51 ribu.
"Pasar ini benar-benar gila," kata analis ING, Wenyu Yao.
Baca Juga:
Balai Kemenperin di Makassar Dukung Pemerataan Ekonomi Wilayah Timur
"Fundamental saja tidak akan bisa menjelaskan harga ini," imbuhnya.
Padahal, peningkatan harga seng moderat pada siang kemarin, yakni 1,2% menjadi US$ 4.159.
Sedangkan timbal naik 3,8% menjadi US$ 2.541, timah 2,7% menjadi US$ 47.975, dan tembaga stabil di level US$ 10.286.