WahanaNews.co | Teknik budidaya padi sangatlah beragam, salah satunya teknik hazton. Teknik ini mengaplikasikan penanaman padi dengan 20 hingga 30 bibit per lubang tanam.
Cara ini dinilai bisa meningkatkan produksi tanaman padi. Dengan demikian, hasil panennya akan lebih banyak dibandingkan metode penanaman padi lainnya.
Baca Juga:
Mentan Ajak Kolaborasi dan Dorong Pengembangan VUB Padi IPB 9G
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut ini cara menanam padi metode hazton agar produktivitasnya maksimal.
Persiapan Lahan
Lahan yang akan digunakan untuk menanam padi harus dibersihkan terlebih dahulu dari rumput dan sisa tanaman. Setelah itu, berikan pupuk organik sebanyak 500 hingga 1000 kg/ha dan pupuk SP-36 sebanyak 150 kg/ha.
Baca Juga:
Jawa Barat Ditargetkan Jadi Penghasil Padi Tertinggi Nasional
Lakukan sterilisasi lahan
Selain membersihkan lahan dan memberikan pupuk dasar, lakukan juga sterilisasi lahan. Kegiatan dilakukan dengan cara mengaplikasikan Decoprima sebanyak 400 liter/ha. Sebelum aplikasi, pastikan kondisi jerami lembap atau berair agar proses dekomposisi optimum.
Menyiapkan benih
Pilihlah benih padi dari varietas unggul. Kemudian, benih padi yang akan ditanam harus direndam terlebih dahulu dalam BactoPlus Padi selama 24 jam.
Benih tersebut kemudian diperam dalam karung goni lembap selama 24 hingga 48 jam. Tunggu beberapa saat sampai muncul tunas dan akar pada benih tersebut.
Benih yang sudah diperam bisa segera ditaburkan di bedengan persemaian. Pastikan benih terbenam dalam media persemaian agar benih tersebut tidak dimakan burung.
Pindah tanam
Langkah budidaya padi selanjutnya yaitu pindah tanam ke lahan. Cara menanam padi metode hazton diawali dengan membuat lubang tanam.dengan jarak 20 sampai 40 cm x 25 cm.
Setelah itu, buat lubang tanam dan letakkan bibit pada lubang tanam tersebut. Kemudian tutup lubang tanam sembari dipadatkan agar bibit tidak rebah.
Pemupukan
Salah satu perawatan tanaman padi yang diperlukan yaitu pemupukan. Pada saat tanaman berumur 5 hingga 7 hari setelah tanam (HST), aplikasikan pupuk Urea 50 kg dan NPK 50 kg.
Semantara itu, saat tanaman berumur 7, 17, 27, dan 37 hst berikan pupuk pelengkap cair. Pada tanaman berumur 12, 24, dan 45 HST, berikan probiotik Bactoplus. Probiotik ini juga bisa dicampur dengan insektisida berbahan aktif Abamektin 2 cc/liter.
Pemupukan juga diberikan pada saat tanaman berumur 25 HST dengan memberikan pupuk Urea 50 kg, NPK 100 kg, dan KCl 50 kg.
Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit tanaman padi dapat diatasi dengan pengendalian mekanis, biologi, maupun kimiawi. Akan tetapi, pengendalian secara kimiawi hanya dilakukan saat populasi dan serangannya sudah di atas ambang batas ekonomi.
Panen dan pascapanen
Pemanenan dilakukan saat 96% bulir padi sudah menguning. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong sepertiga bagian atas batang menggunakan sabit.
Setelah itu, tumpuk padi dan rontokkan menggunakan power thresher. Setelah itu, bersihkan gabah dan jemur sampai kadar airnya 13 sampai 14 persen. [rna]