WahanaNews.co | Kawasan hunian berbasis transportasi publik atau Transit Oriented Development (TOD) dinilai merupakan solusi untuk penataan perkotaan yang semakin memiliki keterbatasan lahan, seperti di Jakarta.
Menurut pengamat properti Ali Tranghanda, hal itu karena TOD mengoptimalkan fungsi lahan yang kian terbatas dan mahal, dengan basis transportasi publik di kawasannya.
Baca Juga:
Toko Ken, Distributor Resmi YKK AP untuk Kusen Aluminium Kini Hadir di Serpong
Selain itu, lanjutnya, TOD menjadi relevan saat ini karena membuat waktu dan aktivitas masyarakat yang bekerja di kota, menjadi tidak banyak terbuang di jalan karena macet.
"Kalau kota semakin besar, artinya semua penduduk akan ke pinggir wilayah penyangga. Nah, warga penyangga ke Jakarta harus ada transportasi apakah MRT, LRT, ataupun kereta api. Ketika masuk ke Jakarta dia harus terkoneksi dengan simpul-simpul TOD yang lebih lengkap," katanya, Jumat (30/9/2022).
Hunian vertikal TOD seperti itu, tambahnya, akan menjadi nilai tambah yang layak diperhitungkan untuk investasi ke depannya.
Baca Juga:
Berikut 5 Cara Jitu Menghilangkan Jamur pada Dinding Beton
Menurut Analis Perekonomian Subbidang Perkeretaapian, Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sekretariat Kabinet RI Mayke Kristika Antony Putri semakin kompleksnya kemacetan lalu lintas dan tingginya biaya yang harus dikeluarkan akibat konsumsi BBM secara berlebih.
Kondisi tersebut memerlukan solusi konkret yang dapat meminimalkan ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi dan meningkatkan pemanfaatan transportasi publik.
“Salah satu solusinya yaitu merancang pembangunan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD)," katanya seperti dikutip dari laman setkab.go.id.