WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menyampaikan optimismenya terhadap Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia–Uni Ekonomi Eurasia (Indonesia–EAEU FTA) yang akan segera ditandatangani.
Menurutnya, perjanjian ini akan menjadi momentum penting dalam penguatan akses pasar dan posisi strategis Indonesia di Eurasia. Mendag Busan pun mendorong pelaku usaha Indonesia untuk memaksimalkan ekspor ke kelompok negara Eurasia tersebut.
Baca Juga:
Mendag Busan Pastikan Ritel Modern dan Gudang Bulog di Kalimantan Barat Siap Hadapi Nataru
Hal ini disampaikan Mendag Busan dalam ‘Strategic Forum Perdagangan Internasional: Indonesia-EAEU FTA’
pada Senin, (15/12) di Jakarta. Turut hadir pada kegiatan ini, yaitu Wakil Perdana Menteri Belarusia Viktor
Karankevich, Duta Besar Belarusia untuk Indonesia Raman Ramanouski, serta Duta Besar Armenia di
Indonesia Serob Bejanyan.
Sementara itu, mendampingi Mendag, yaitu Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri dan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono.
“Melalui Indonesia-EAEU FTA, Indonesia akan memperoleh akses peluang pasar yang lebih luas di kawasan Eurasia yang mencakup Armenia, Rusia, Belarusia, Kirgizstan, dan Kazakhstan. Kawasan ini memiliki potensi pasar yang signifikan dengan jumlah penduduk sekitar 179,8 juta jiwa,” ujar Mendag Busan.
Baca Juga:
Pantau Persiapan Nataru, Mendag Busan: Stok Cukup dan Harga Stabil di Kalimantan Barat
Mendag Busan mengungkapkan, perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia menunjukkan tren
positif. Pada 2024, kedua pihak mencatatkan total nilai perdagangan sebesar USD 4,5 miliar. Dalam lima
tahun terakhir (2020—2024), rata-rata pertumbuhan perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia tercatat sebesar 21,45 persen.
Capaian tersebut mencerminkan perkembangan positif hubungan
perdagangan antara Indonesia dan negara-negara anggota Uni Ekonomi Eurasia.
“Perdagangan Indonesia dengan Eurasia kami harapkan naik hingga dua kali lipat. Selama ini, kinerja ekspor Indonesia di pasar Eurasia juga menunjukkan capaian yang cukup baik. Indonesia juga membutuhkan
barang-barang seperti barang modal dari Eurasia,” kata Mendag Busan.