"Semua permintaan untuk menyuplai katering Haji akan terus meningkat. Selain minyak goreng, berbagai keperluan katering seperti beras; ikan patin, lele, dan bandeng; kopi, teh, kecap, saus, makanan siap saji, lauk pauk, serta aneka bumbu terus dicari perusahaan penyedia katering haji dari semua negara, termasuk Indonesia. Tingginya permintaan kebutuhan untuk jamaah haji ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan," imbuhnya.
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad menambahkan, sebagai importir Wadina berniat mencari mitra perusahaan produsen minyak goreng dari Indonesia. Wadina merupakan perusahaan mitra terpercaya yang menyediakan produk makanan segar dan beku untuk seluruh wilayah Arab Saudi.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Kejagung Periksa Eks Stafsus Mendag
“Sebagai importir terdaftar untuk produk segar dan beku, Wadina berusaha mendapatkan produk segar dan kualitas terbaik untuk pelanggan. Dengan produk terbaik dan berkualitas, Wadina memberikan pelanggan berbagai produk buah, sayuran, daging, dan ikan laut yang diproses secara khusus untuk menjaga nutrisi," jelas Abdul.
Sementara Direktur Komersial Wadina Mohamed Azab berharap perusahan Indonesia yang akan bermitra dengannya mampu memenuhi standard yang ditetapkan dan memiliki harga kompetitif.
Jika hal ini terpenuhi, Wadina akan menaikkan jumlah permintaan minyak goreng dari Indonesia secara bertahap. CP4 merupakan jenis minyak goreng yang telah mengalami penyaringan lebih dari satu kali sehingga warnanya seringkali lebih jernih.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Minyak goreng jenis ini lebih tahan terhadap suhu dingin yang dapat membuat minyak tersebut membeku. Minyak goreng ini juga termasuk dalam jenis premium dan biasanya telah ditambahkan vitamin A sebelum dikemas sehingga lebih bersih dan sehat dikonsumsi dibandingkan minyak goreng jenis lainnya.
Sementara CP6 merupakan minyak nabati yang memiliki kualitas tinggi dan daya tahan lebih lama. Jenis ini lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pengemasan ulang serta restauran.
Sedangkan CP10 merupakan hasil dari pemurnian minyak sawit yang akan menjadi minyak olein. Minyak tersebut dijual biasanya dijual sebagai minyak goreng curah. Berdasarkan data statistik perdagangan, dalam tiga tahun terakhir (2020—2022) ekspor minyak goreng Indonesia ke Arab Saudi terus mengalami kenaikan.